ISLAMIC ENTREPRENEURSHIP
Kewirausahaan dan Perdagangan
dalam pandangan islam merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam
masalah mu’amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat
horizontal antar manusia dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di
akhirat. Manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah
yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki. Semangat
kewirausahaan diantaranya terdapat dalam QS.Al-Mulk:15, yang artinya : “Dialah
Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.“
Dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.
Dimana manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.
Konsep
kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh sebelum beliau
menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang
dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya
kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban
pamannya. Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria.
Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijah menawarkan kemitraan
bisnis dengan sistem profit sharing. Selama bermitra dengan Khadijah,
Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis di Hbasyah, Syiria dan
Jorash (Ermawati, n.d.)
Islam
sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat
atau hadits yang mendorong umat Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan
berdagang seperti disebutkan dalam hadits yang artinya: “Perhatikan olehmu
sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu
rizki (HR. Ahmad). Kemudian Pernah Nabi ditanya Oleh para sahabat: ”pekerjaan
apa yang paling baik ya Rasulullah ?”beliau menjawab “Seorang bekerja dengan
tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih.”(HR. Al Bazzar). Oleh
karena itu, “..apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia (rizki) Allah” (QS. al-Jumu’ah: 10).
0 komentar:
Posting Komentar